What is intelligence? Intelligence is the innate ability to perform cognitive tasks, both simple and complex; to devise solutions to problems; to learn and assimilate information; to acquire new skills and improve existing skills; intelligence is common and general knowledge; intelligence is also the ability to reason, and thus apply the knowledge one has acquired. Intelligence is what remains of the variation in intellectual ability between individuals, after correcting for differences in specific expertise, life experience, socioeconomic factors, and so on.
Intelligence is how powerful your brain is.
Intelligence is how powerful your brain is.
Contrary to popular belief, Intelligence is not synonymous with success, accomplishment, impact, or originality.
Intelligence is not common sense or good judgement.
Intelligence does not determine how valuable a human being is.
Intelligence is not synonymous with knowledge, skills, or talent.
Not all kinds of skills and talents are equal as evidence of intelligence.
One person can be more intelligent than another person even if the latter has many skills, talents, and accomplishments over the former.Intelligence is not purely what is measured by IQ tests although IQ tests measure intelligence better than any other kinds of tests.
Intelligence is not purely "book smarts". Human intelligence increased over millions of years of evolution. Intelligence helped our ancestors deal with the challenges of the hunter-gatherer lifestyle. It also gave them creative and artistic ability, which helped them attract mates. Intelligence is still useful today for dealing with the challenges of day-to-day life (and also for attracting mates).
Summary:
Semua orang rata-ratanya akan berasa marah kalau dipanggil bodoh, bangang atau dungu. Jahil.... dan "Abu Jahal" sebenarnya adalah gelaran kepada Amru bin Hisyam yang amat menentang Nabi. Kenapa mesti marah? Menurut apa yang penulis pelajari dahulu, dalam senario yang akan penulis bawakan kali ini, ada kalanya orang-orang sebegini kurang hisabnya diakhirat kelak, atau dah tak payah hisab dah...terus aje dapat azab. Entahlah...
Jangan bersedih sekiranya anda tidak berada dalam golongan bijakpandai. Intelligence is only a small portion of rahmat anugerah Ilahi kepada makhluknya. Ramai bijak pandai tetapi menyalahgunakan kepandaian yang diberikan dan tidak menggunakan anugerah Allah ke jalan yang diredhaiNya. Ilmu dan kepandaian yang ada digunakan pada jalan salah, umpamanya menipu, salah guna kuasa, mencuri, menganaiya, dengki khianat, rasuah, menindas, menafikan hak atau menyakiti hati orang lain, seolah-olah orang lain tidak mempunyai hak untuk hidup aman dan sentosa.
Bila kepentingan dan kemulian diri/kaum kerabat diutamakan - jadilah macam Abu Jahal. Mentaliti kiasu, nak menangkan tang dia aje....alasannya, adatlah, ada yang menang, ada yang kalah...bolehkah ini diterima dan dijadikan alasan?
Amru bin Hisyam gemar memberi makanan kepada orang-orang. Ianya stau kemuliannya padanya Dia memiliki meja-meja makan yang penuh dengan roti dan daging untuk menjamu para tetamu dan menyenangi hal itu karena ingin disebut-sebut (sum’ah) dan agar orang membicarakannya di majlis mereka. Juga untuk menarik simpati orang-orang yang hatinya lemah, demi memuaskan khayalan yang memenuhi pikirannya, menarik perhatian orang-orang kepadanya seraya menunjuknya dengan mengatakan, “Inilah tuan Quraisy dan pemimpinnya.”. Ya Abu Jahal ini adalah antara pemimpin Quraish yang termuda sekali dalam Darul Nadwah. Nak masuk dalam group ini sekurang-kurangnya perlu berusia 40 tahun, namun Abu Jahal menjadi pemimpin pada usia 30 tahun.
Al-Mughīrah ibn Shu‘bah, a man from aṭ-Ṭā’if, once visited Makkah. He was walking with Abū Jahl ibn Hishām in the streets when they came across Muḥammad. Muḥammad invited ‘Amr ibn Hishām to Islam by saying, “Why don’t you accept Islam and believe me as the Messenger of Allah?” ‘Amr ibn Hishām said, “O Muḥammad, when are you going to stop cursing our gods? If you want us to testify that you have fulfilled your mission, we will testify for you. And if I knew that you are telling the truth, I would have already followed you.” Muḥammad then left. ‘Amr ibn Hishām looked at al-Mughīrah and said, “I know that he is telling the truth, but there is something holding me back. The descendents of Quṣayy ibn Kilāb ibn Murrah [whereas Banū Makhzūm, the clan ABu Jahl belongs to) was the descendent of Yaqaẓah ibn Murrah] wanted al-Ḥijābah (Guardianship of al-Ka‘bah & preservation of its key), as-Siqāyah (Custody of Zamzam; catering the pilgrims during the Ḥajj), al-Ifādah (Authority of trade and commerce), al-Liwā’ (Authority of the banner of battles), the authority of armed forces and an-Nadwah (Assembly of the Quraysh). We sacrificed all in favor of them and we, Banū Makhzūm was only in charge of the cavalry Khālid ibn Walīd being its commander] and started picking up and competing with them. When we are running neck to neck, now they say ‘We have a prophet among us’; How can we compete with that? By Allah, we are never going to accept this.”
Jangan bersedih sekiranya anda tidak berada dalam golongan bijakpandai. Intelligence is only a small portion of rahmat anugerah Ilahi kepada makhluknya. Ramai bijak pandai tetapi menyalahgunakan kepandaian yang diberikan dan tidak menggunakan anugerah Allah ke jalan yang diredhaiNya. Ilmu dan kepandaian yang ada digunakan pada jalan salah, umpamanya menipu, salah guna kuasa, mencuri, menganaiya, dengki khianat, rasuah, menindas, menafikan hak atau menyakiti hati orang lain, seolah-olah orang lain tidak mempunyai hak untuk hidup aman dan sentosa.
Bila kepentingan dan kemulian diri/kaum kerabat diutamakan - jadilah macam Abu Jahal. Mentaliti kiasu, nak menangkan tang dia aje....alasannya, adatlah, ada yang menang, ada yang kalah...bolehkah ini diterima dan dijadikan alasan?
Amru bin Hisyam gemar memberi makanan kepada orang-orang. Ianya stau kemuliannya padanya Dia memiliki meja-meja makan yang penuh dengan roti dan daging untuk menjamu para tetamu dan menyenangi hal itu karena ingin disebut-sebut (sum’ah) dan agar orang membicarakannya di majlis mereka. Juga untuk menarik simpati orang-orang yang hatinya lemah, demi memuaskan khayalan yang memenuhi pikirannya, menarik perhatian orang-orang kepadanya seraya menunjuknya dengan mengatakan, “Inilah tuan Quraisy dan pemimpinnya.”. Ya Abu Jahal ini adalah antara pemimpin Quraish yang termuda sekali dalam Darul Nadwah. Nak masuk dalam group ini sekurang-kurangnya perlu berusia 40 tahun, namun Abu Jahal menjadi pemimpin pada usia 30 tahun.
Al-Mughīrah ibn Shu‘bah, a man from aṭ-Ṭā’if, once visited Makkah. He was walking with Abū Jahl ibn Hishām in the streets when they came across Muḥammad. Muḥammad invited ‘Amr ibn Hishām to Islam by saying, “Why don’t you accept Islam and believe me as the Messenger of Allah?” ‘Amr ibn Hishām said, “O Muḥammad, when are you going to stop cursing our gods? If you want us to testify that you have fulfilled your mission, we will testify for you. And if I knew that you are telling the truth, I would have already followed you.” Muḥammad then left. ‘Amr ibn Hishām looked at al-Mughīrah and said, “I know that he is telling the truth, but there is something holding me back. The descendents of Quṣayy ibn Kilāb ibn Murrah [whereas Banū Makhzūm, the clan ABu Jahl belongs to) was the descendent of Yaqaẓah ibn Murrah] wanted al-Ḥijābah (Guardianship of al-Ka‘bah & preservation of its key), as-Siqāyah (Custody of Zamzam; catering the pilgrims during the Ḥajj), al-Ifādah (Authority of trade and commerce), al-Liwā’ (Authority of the banner of battles), the authority of armed forces and an-Nadwah (Assembly of the Quraysh). We sacrificed all in favor of them and we, Banū Makhzūm was only in charge of the cavalry Khālid ibn Walīd being its commander] and started picking up and competing with them. When we are running neck to neck, now they say ‘We have a prophet among us’; How can we compete with that? By Allah, we are never going to accept this.”
Maka, sesungguhnya sekadar pandai belajar tidak mencukupi. Ijazah, keputusan straights A atau CGPA 4.0 sekalipun atau gulungan sijil anda berlambak-lambak tidak tidak boleh menjadi alasan untuk mendabik dada dan menjawab dengan angkuh kerana anda menduduki kerusi parlimen. Title YB anda sebenarnya "Yang Berkhidmat" kerana jika tidak memberikan perkhidmatan yang baik, tiada apa-apa erti dan tiada kehormatan yang anda "rasa" anda perolehi, bahkan kelak hanya penyesalan sahaja. Ijazah, sarjana dan gelaran yang ada perolehi cuma menambah kepada kebebalan anda dimata rakyat.
Ilmu dan kepandaian yang ada perlu disertai dengan Iman dan Takwa dan kesedaran bahawa kelak kita akan hidup di alam akhirat dan apa yang kita lakukan atau tidak lakukan akan diperhitungkan. Syurga dunia nampak di depan mata, mengapakah dalam fikiran kita seolah-olah kita melupakan terus syurga akhirat (ya, ianya ghaib dan tak nampak sekarang) yang amat luas dan kekal abadi?
Bukan mata yang buta, tapi hakikatnya, tanpa Iman dan Takwa hati didalam dada menjadi buta. Janganlah menurut jejak langkah Si Abu Jahal... sebaliknya, turutilah jejak anak saudaranya, Umar ibn AlKhattab.
No comments:
Post a Comment