Sunday, November 10, 2024

Kelak dan nanti




"Nanti kita kan bicara lagi.  

Aku akan hubungi kau nanti.  

Nanti kita jumpa lagi.

Kita akan saing bersama, nanti.  

Tunggulah, aku akan ceritakan kisahnya kepadamu, nanti”.

Kita tinggalkan segalanya untuk kelak dan nanti, terlupa bahawa kita bukanlah penguasa masa. Masa bukan milik kita.  Masa, secara alami adalah rugi yang pasti.

Kelak, orang yang kita sayangi tak lagi ada.  

Kelak, kita tak lagi mendengar suara mereka, tak dapat lagi menatap wajah mereka.  Suara mereka kita rindui.

Kelak dan nanti, mereka semua hanya tinggal kenangan.  

Kelak dan nanti, siang beransur menjadi malam, yang gagah kian tak berdaya.

Senyuman berganti kepahitan raut wajah, dan hidup pun melangkah ke arah ajal. Nasi menjadi bubur.

“Kelak” berakhir menjadi "Kekesalan”.

Pandanglah sekelilingmu.

Jika kalian beruntung -masih punya waktu: berdamping dgn ayah, ibu, suami-isteri, guru, saudara, sahabat seangkatan, anak...dakap, peluk, ciumlah dan sayangilah mereka selagi ada.

Sesaat, dalam keabadian.

No comments: