We were discussing Buya Hamka's work that day.
You asked, "Kenapa gamaknya buku Tengelamnya Kapal Van der Vijk" tak ada dipasaran dalam bahasa inggeris. Kalau ada pasti meletup laris. Bayangkan berapa besar pasaran buku ini for those english readers. And then you know their language dan budaya..tau suasananya. You have been to all the small towns mentioned dalam buku tu.... bukan senang orang luar yang tak faham adat dan budaya as compared to you yang dah tengok dan rasakan sendiri. You could be the modern Zainuddin...".
(Terdiam seketika.. me? a modern version of Zainuddin, the main character..the person depicted as Zainuddin in the book might well be Pak Hamka himself.. huhuhu ... sedihnya!!!). Teringat... earlier, I had another similar discussion with my collegues in ITBN baru-baru ni....
Well...pertanyaan ini susah nak dijawab.
Well...pertanyaan ini susah nak dijawab.
Probably sebab takde siapa yang ambil inisiatif untuk translate buku ini to the english language. We need to check with other translators in Indonesia - manalah tahu they had done it, cuma mungkin tak muncul dalam radar kita.
Ya, saya selalu juga ke Sumatra Barat. In fact pernah singgah ziarah ke rumah Buya Hamka di Maninjau. Memang cantik tempat tu.
Tapi buku ni... sungguh. Mungkin terlalu berat untuk saya translate. But I really can't wait to watch the movie. Ingat nak cari DVDnya bila ke Bandung bulan depan ini.
"Demikianlah perempuan, ia hanya ingat kekejaman orang kepada dirinya walau pun kecil dan ia lupa kekejamannya sendiri pada orang lain padahal begitu besarnya."
"Kau yang sanggup menjadikan saya seseorang yang gagah berani. Kau pula yang sanggup menjadikan saya sengsara selamanya. Kau boleh memutuskan pengharapanku. Kau pun sanggup membunuhku."
- Buya Hamka, Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck-
No comments:
Post a Comment