Tuesday, June 22, 2010

Appointment as a con sultan

Petang yang mendung dan sunyi sepi tiba-tiba dikejutkan oleh seorang sister yang tolong menghantarkan sepucuk surat rasmi kepada ku... untuk saya? Haa'ah.. lantas aku terus membukanya - kelihatannya macam tersangat official....biar benor...

Huh!... aku dipilih untuk menjadi ahli panel konsultan... angin takde hujan takde ... heran juga ye... Am I qualified? termenung seketika aku dibuatnya.

Sebenarnya, dari dulu lagi, deeply ingrained in my mind by my former bosses that all consultants must at least have some distinct criteria (kata deme le) -
1. First depa will con you; and
2. then they will insult you.....
Itulah dia asal usul perkataan consultant....

Apakah makhluk ini akan terjebak menjadi con sultan juga... maka after some soul searching, aku teringatkan ayat ini:

"Sesungguhnya Kami telah kemukakan tanggungjawab amanah (Kami) kepada langit dan bumi serta gunung-ganang (untuk memikulnya), maka mereka enggan memikulnya dan bimbang tidak dapat menyempurnakannya (kerana tidak ada pada mereka persediaan untuk memikulnya); dan (pada ketika itu) manusia (dengan persediaan Yang ada padanya) sanggup memikulnya. (ingatlah) Sesungguhnya tabiat kebanyakan manusia adalah suka melakukan kezaliman dan suka pula membuat perkara-perkara Yang tidak patut dikerjakan". Surah Ahzab:72.

Pada masa yang sama aku teringatkan doa yang selalu ku panjatkan...

"Ya Allah sesungguhnya aku telah banyak menganaiya diriku dan hanya Engkau yang dapat mengampuni segala dosa, maka ampunilah aku dengan pengampunanMu dan sayangilah aku, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun dan Maha Penyayang".

(Note: promise to self - I shall later edit & put the arabic text of this doa in this posting untuk dikongsikan pada anda sekalian, Insya Allah)

Yeah ... right.. obviously I should decline. Tapi lepas telepon sekretariat yang menghantar surat, (just to find put betul ke aku layak menjawat title yang agak menjengkelkan itu... con sultan...) memang confirm... "Sebenarnya Encik memang kami pilih, bukan tersilap.... harapan kami Encik boleh menyumbang untuk kepentingan semua. Sama ada encik menerima atau menolak perlantikan ini, kami harap Encik boleh jawab dengan segera".

A quick run to the boss... memang kita nak contribute to the society and for the country.. so I guess you should accept.... (eh.. lain la pulak ceritanya).

Maka after half of the day had passed, aku memutuskan untuk menerima perlantikan... teringatkan perbincangan antara aku dengan YB Timbalan Menteri MOSTI dulu... Hmmmmm ... dengan tenang dan hati yang terbuka...aku menandatangani surat watikah penerimaan, tempek offical name chop aku faks kepada sekretariat. Ya Allah, dalam hati ...I hope whatever I do, I will be guided... Satria ESQ165... Go! Go! Go!, Fight!, Fight!, Fight! - Win! WIn! WIn!.

Tak sampai sejam telefon aku berdering semula................

Q: Hello... Ini En Z ke? Saya Zul, menelefon dari dari XYZ.
A: Ya saya... kenapa?
Q: Tadi Encik dah faks kepada kami watikah perlantikan... dan kami dah terima
A: iya .. kenapa?
Q: Kami tak tahu sama ada Encik terima atau menolak perlantikan?
A: Huh! kenapa pulak macam tu?
Q: Encik terlupa nak kensel "menerima" atau "menolak" perlantikan!
A: Oh ya ka?.....................hehehheh...(blushing)

(dalam hati : kita jadi neutral pun takleh :-)

No comments: